DIBALIK RAHASIA BERSEDEKAH

Posted on February 28, 2008. Filed under: allah, alquran, assegaf, bid'ah, cahaya, dki, dzikir, forum, forum islami, habib, habib hasan, habib munzir, habib umar, hadits, islam, jakarta, keagungan, kemuliaan, kitab, kitab suci, madinah, majelis, majelis rasulullah, majlis, maulid nabi, mu'min, muhammad, muslimah, muslimat, muslimin, nabi, nurul musthofa, pemimpin, pemuda, rasul, rasulullah, rosul, rosululloh, sayyidina, serambi, sulthon, tawashul, tawasul, ulama, Uncategorized, wali | Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , |

Dari Sayyidah Aisyah Ra, Beliau menceritakan tentang pertemuan wanita dengan Nabi Muhammad SAW, yang tangan kanannya dalam keadaan lumpuh. Wanita itu berkata : “Wahai Nabi Allah sudikah kiranya engaku momohon kepada Allah SWT semoga Dia (Allah) menyembuhkan tanganku.” Nabi bersabda kepadanya : ”Apa yang menyebabkan tanganmu lumpuh?”, wanita itu menceritakan kepada Rasulullah SAW : ”Ya Rasulullah, pada suatu malam aku bermimpi seakan-akan hari kiamat akan tiba, neraka jahanam telah menyala-menyala dan surga telah terbentang dengan indah. Dan saya mengetahui bahwa ibu saya berada didalam neraka jahanam sedang ditangannya terdapat sepotong lemak dan ditangan satunya terdapat sepotong kain lap, dengan kain lap dan lemak itu ibuku menahan panasnya api neraka, maka pada waktu itu saya berkata kepadanya : “Mengapa ibu di dalam jurang api neraka? Bukankah ibu seorang yang ta’at kepada Allah, dan ayah telah merelakan?” Ibu menjawab : “Hai anakku, aku didunia kikir dan disini tempat orang-orang yang kikir”, saya bertanya lagi kepadanya : “Apalah arti lemak dan kain lap yang ada ditangan ibu?”. Ibuku menjawab : “Keduanya ini pernah ibu dermakan sedekah dan saya tidak pernah bersedekah didunia ini kecuali keduanya.”

Saya bertanya : “Dimana ayah?”. “Ayahmu orang dermawan maka dia tinggal bersama orang yang dermawan.” maka sayapun datang kesurga dan ternyata ayah sedang berdiri di telaga bersama engkau ya Rasulullah, dan saya berkata kepada ayah : “Wahai ayahku sungguh ibu dan juga istrimu sekarang berada di neraka terbakar, sedangkan engkau memberi minum orang-orang dari telaga ini, oleh karena itu berilah ibu air minum dari telaga ini ayah.” Kata ayahku “Wahai anakku sesungguhnya Allah telah menghramkan orang-orang yang kikir untuk meminum air telaga dari Nabi Muhammad SAW.”. Maka dengan tanpa izin ayahku aku mengambil air telaga dan memberi ibuku segelas air untuk menghilangkan kehausannya, tiba-tiba suara yang menyeramkan berkata : “Semoga Allah melumpuhkan tanganmu karena engkau telah memberi minum kepada orang yang kikir dari telaga Nabi Muhammad SAW”. Maka saya terbangun dan ternyata tangan saya telah lumpuh seperti ini.
Selanjutnya Sayyidah Aisyah Ra. Berkata :”Setelah Nabi Muhammad SAW mendengar wanita tadi Nabi lalu meletakkan tongkatnya pada wanita itu seraya berdo’a kepada wanita itu : “Ya Allah demi zat-Mu yang mulia dengan pengaduan kebenaran mimpinya yang telah dia ceritakan kepadaku maka sembuhkanlah tangannya, maka tangannya sembuh seperti semula. Demikian cerita keutamaan sedekah.

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

“Sayyidina Muhammad SAW Perantara Kecintaan Muslimin Kepada ALLAH SWT”

Posted on February 28, 2008. Filed under: allah, alquran, assegaf, bid'ah, cahaya, dki, dzikir, forum, forum islami, habib, habib hasan, habib munzir, habib umar, hadits, islam, jakarta, keagungan, kemuliaan, kitab, kitab suci, madinah, majelis, majelis rasulullah, majlis, maulid nabi, mu'min, muhammad, muslimah, muslimat, muslimin, nabawi, nabi, nurul musthofa, pemimpin, pemuda, rasul, rasulullah, rosul, rosululloh, sayyidina, serambi, sulthon, tawashul, tawasul, ulama, Uncategorized, wali, yyidina | Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , |

Limpahan puji kehadirat Allah swt Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan hidayah dan iman kepada hamba-hambaNya dari zaman ke zaman maka terpilihlah namaku dan nama kalian untuk tergabung di dalam kelompok Sayyidina Muhammad saw. Maha Suci Allah yang menjadikan Alam semesta sebagai lambang keindahanNya, sebagai lambang kesempurnaan Allah. Matahari dan bulan, bintang-bintang di angkasa raya, setiap tetes air dan getaran ombak di lautan yang kesemuanya dijadikan oleh Allah sebagai cermin bagi kita untuk menikmati keindahan Allah, menikmati keagungan Allah, memahami kemuliaan Allah. Keindahan Allah Yang Maha Indah, yang menjadikan seseorang memahami makna keindahan Allah, sirnalah seluruh keindahan yang ada di alam semesta berganti dengan puncak kerinduaan dan nafas-nafas yang merindukan Dzat Yang Maha Indah.., Allah…Hadirin-hadirat, telah kita dengar tadi daripada kalimat Al Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad, Al Hafidz Al Musnid Hujjatul Islam wabarakatulanam yg berkata : “almunfarid bilkamaali……..” dari salah satu syair beliau tadi beliau berkata “almunfarid bilkamaal……..” yaitu : “Yang Maha Tunggal dan Yang Maha sendiri dengan kesempurnaan”, Yang kesempurnaanNya mengungguli semua kesempurnaan, Kalimat ini ketika kita renungkan “Almunfarid…………..” Yang Maha sendiri dan Maha Tunggal dalam kesempurnaan.

Hadirin-hadirat maka pahamlah kita bahwa semua alam semesta akan fana dan sungguh Yang Maha sempurna tetap abadi, Beruntunglah jiwa yang mencintai Yang Maha sempurna.., Allah.., hadirin hadirat telah Allah jadikan alam semesta ini sedikit mengenalkan keindahan Allah kepada kita, mengenalkan kesempurnaan Allah, mengundang kecintaan kita kepada Allah, menghantarkan kerinduan kita kepada Allah. Sehingga ketika kita melihat bulan purnama yang indah ingatlah kepada Yang Maha Menciptakan yang paling indah.., Allah.., Ketika kita melihat bintang-bintang yang terang benderang dilangit, ingatlah yang menciptakan hal itu dari ketiadaan, dan keindahannya.. Allah..,

Jadilah setiap nafas kita menghantarkan kita kepada keindahan Allah, Allah menciptakan suatu makhluk yang juga menghantar kita kepada mahabbatullah yaitu Sayyidina Muhammad saw yang dengan melihat wajah beliau saw sampailah kita kepada khusyu, yang dengan mengikuti gerak-gerik dan tuntunan beliau saw sampailah kita kepada kesempurnaan iman.

Hadirin-hadirat, (beliau saw adalah) manusia yang sempurna diciptakan oleh Allah sebagai lambang kesempurnaan Allah, untuk menghantarkan kita kepada kecintaan kepada Allah, untuk menghantarkan kita kepada kerinduan kepada Allah, Allah jadikan alam semesta ini cermin dan lambang keindahanNya, dan Allah jadikan satu makhluk yang paling cepat menghantar kita kepada keridhaan Allah Sayyidina Muhammad saw.

Namun Masih muncul pertanyaan : “seandainya kita bisa cinta kepada Allah dengan ingat kepada Nabi Muhammad saw hati-hati itu syirik”. Padahal jika kita melihat bulan purnama lalu kita rindu kepada Allah, jadilah bulan purnama itu yang menjadi perantara antara cinta kita dengan Allah, Ketika kita melihat kenikmatan yang datang kepada kita barangkali berupa anak keturunan atau berupa harta atau berupa kedudukan atau berupa hal-hal yang bersifat duniawi bila itu menghantarkan cinta kita kepada Allah jadilah ia perantara menuju kecintaan kita kepada Allah. Demikian Allah jadikan sedemikian banyak perantara di alam semesta untuk menghantarkan kita kehadiratNya , dan Allah ciptakan perantara yang terindah kepada Allah (adalah) Sayyidina Muhammad saw.

Kita lihat bagaimana hadits yang kita baca tadi diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari bahwa Rasul saw bersabda “apakah kalian tidak takjub dan heran melihat Allah membalikkan caci-maki kaum Quraisy?” (Shahih Bukhari), kenapa? Al Imam Al Hafidz Ibn Hajar Al Asqalaniy di dalam kitabnya Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan makna hadits ini di zaman itu dari bencinya orang-orang Quraisy terhadap Sang Nabi sehingga beliau sudah diubah namanya bukan lagi Muhammad (Muhammad adalah orang yg banyakdipuji/tyerpuji) tapi dipanggil “Mudzammam” yaitu orang yang selalu dicaci maki dan dihina.

Demikian gelar Sang Nabi daripada orang-orang kuffar Quraisy, dan gelar itu sudah menjadi ucapan setiap orang-orang kuffar hingga mereka tidak lagi menamakan beliau ini Muhammad tapi selalu menamakannya Mudzammam, orang yang selalu dicaci, orang yang banyak dihina, orang yang sangat terhina. Maka Rasul saw melihat wajah-wajah para sahabat bersedih dengan gelar yang ditaruhkan kepada orang yang dicintai Allah ini, maka seyogyanya kalian lihat mereka itu mencaci bukan mencaci Muhammad tetapi mencaci Mudzammam, (diantara cacian orang Qureisy) : Allah melaknat Mudzammam, Allah memuntahkan kemarahanNya kepada Mudzammam, Allah mencelakakan Mudzammam, mereka tidak menyebut Muhammad tetapi mereka menyebut Mudzammam. Maksudnya caciannya bukan kepadaku, Aku Muhammad. Hadirin tahukah makna “innama Muhammad” nama Muhammad artinya nama yang selalu dipuji dan yang banyak padanya sifat-sifat yang terpuji. Dan beliaulah saw memang orang yang paling berhak menyandang nama Muhammad. Orang yang paling banyak dipuji dan orang yang berkumpul padanya sifat-sifat yang terpuji, memang orang yang paling banyak dipuji seluruh langit dan bumi adalah Nabiyuna Muhammad saw. Dimuliakan dan dicintai di langit dan bumi, tujuh lapis langitpun diperintah oleh Allah untuk gembira dengan kedatangan Sang Nabi.

Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahihain Bukhari dan Muslim ketika Rasul saw Mi’raj kelangit dan malaikat menjawab “wani’malmajii’u jaa’………………..”, setiap malaikat itu berkata : “semulia-mulia yang datang telah datang”, ucapan ini disetiap langit sampai ke langit yang ketujuh. Disambut dan dimuliakan oleh penduduk langit daripada para malaikat . Tentunya disambut dan dicintai oleh jiwa mukminin-mukminat dan para Nabi karena beliau juga teriwayatkan di dalam Shahih Bukhari ketika malam Isra’ wal Mi’raj disambut oleh para Nabi. Mereka memuji Sang Nabi “Marhaban Yaa Akhi Shalih wa waladun shalih………..” disambut oleh Nabi Adam as “selamat datang wahai saudaraku yang shaleh, wahai anakku yang shaleh”. Demikian para Nabi terus menyambut beliau saw hingga semua Nabi diperintah oleh Allah menyambut Rasulullah Muhammad saw, beruntunglah jiwa yang mencintai Nabi Muhammad saw karena cinta kita kepada Sang Nabi, lambang cinta kita kepada Allah.

Kita lihat bagaimana para sahabat mencintai Sang Nabi, hadits ini hadirin-hadirat juga melambangkan kepada kita bahwa manusia yang paling mulia ini juga banyak dicaci, banyak dihina, Hadits ini menghibur semua orang-orang yang dicaci dan dihina bahwa ada satu orang yang digelari Mudzammam , orang yang paling banyak dicaci dan paling banyak dihina dan ialah manusia yang paling terpuji Muhammad Rasulullah, Jangan sampai diantara kita merasa hina dan sedih kalau orang menghina kita, ada orang yang paling mulia justru digelari orang yang paling banyak dicaci. Demikian hadirin-hadirat indahnya hadits ini menenangkan orang-orang yang terhina dan tercaci, menenangkan orang yang terdzalimi dan ditindas dan beliau saw berkata “mereka mencaciku Mudzammam sedangkan aku Muhammad” karena beliau saw dipuji oleh orang-orang dari mukminin-mukminat, para Nabi, para malaikat dan Allah. Allah memuji beliau saw : “sungguh kau (wahai Muhammad saw) berada pada akhlak yang agung” (QS Alqalam), padahal “adzhim” adalah salah satu dari sifat-sifat Allah. Menunjukkan bukan Sang Nabi memiliki sifat Allah, bukan itu maksudnya. Maksudnya Allah ingin memuliakan derajat Sang Nabi sedemikian tingginya. Alangkah mulianya hadits ini ketika dibaca oleh orang-orang yang terhina dan orang-orang yang difitnah dan dicaci, dia akan ingat manusia yang paling terpujipun digelari orang yang paling banyak dihina shallallahuwassallama wabarik alaihi.

Sehingga diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika Rasul saw bercerita untuk mengingatkan betapa indahnya kenabian beliau saw dan ummat beliau saw seraya berkata ketika Allah swt memberikan kepadaku perpisahan seakan-akan orang-orang membangun sebuah rumah yang megah tapi tersisa ada satu batu atau bata yang belum terpasang, maka semua orang yang lewat di rumah itu memuji rumah yang indah itu tapi mereka tersangkut, kenapa ini batu satu belum terpasang?. Ada satu bata yang berada ditempat yang paling strategis justru belum terpasang. Maka Rasul saw meneruskan : “aku adalah batu bata yang terakhir terpasang”, akulah pengakhir dari semua para Nabi.

Hadits ini menunjukkan banyak makna diantaranya ada dua makna besar. Yang pertama menghikayatkan kesempurnaan kenabian beliau saw adalah beliaulah saw Nabi yang terakhir dan beliaulah saw Nabi yang menjadi penyempurna seluruh ajaran para Nabi, makna yang kedua kerendahan hati beliau bahwa bukan berarti beliaulah saw yang menguasai para Nabi, aku hanyalah salah satu dari batu bata dan semua batu bata itulah para Nabi, aku salah satu diantaranya. Demikian indahnya perumpamaan dari Nabi kita Muhammad saw.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari bagaimana Sayyidina Saib ra dari kaum Anshar, Sayyidina Saib ini lanjut usianya sampai 94 tahun dan ia berkata “Aku tetap menikmati pendengaran dan penglihatan dari semua yang ada pada diriku dengan sempurna”. Usianya 94 tahun tapi ia tetap awet muda seperti usia 40 tahun. Sayyidina Saib saat Rasul wafat usianya 8 tahun berarti masih sangat kecil ketika jumpa dengan Rasul mungkin usianya 6 tahun kira-kira, ia berkata : “Saat itu aku sakit dan saudara sepupuku minta doa kepada Rasulullah saw, lantas kulihat Rasul berwudhu. Setelah berwudhu aku meminum air dari bekas wudhu Rasulullah saw”. Keberkahan dari air bekas wudhu Sang Nabi membuat tubuhnya sempurna hingga usia 94 tahun tetap dalam keadaan awet muda, kenapa? Karena air mulia itu masuk dan merasuk pada tubuhnya. Hadirin-hadirat jangan sampai kita tertipu dengan bisikan syaitan “apa ini minum air bekas wudhu?”. karena air berubah-ubah dan bereaksi dengan apa-apa yang ada didepannya dari manusia. Ini sudah dibuktikan oleh para ilmuwan kita dan telah saya bahas tentunya, bahwa air itu berubah-ubah ketika orang yang dihadapannya marah dan mencaci, air yang dihadapannya berubah menjadi buruk bila dilihat dengan mikroskop, Bila orang yang didepannya itu mengucapkan kalimat-kalimat indah, maka air berubah menjadi lebih indah bentuknya bagaikan berlian, dan bila diucapkan doa-doa air semakin indah bentuknya. Maka air ini bereaksi, air ini bereaksi juga ketika bersentuhan dengan kulit manusia yang paling indah Nabi Muhammad saw, air bereaksi dengan doa Rasul saw yg diucapkannya saat beliau saw berwudhu,

Kita lihat bagaimana muslimin-muslimat hingga saat ini masih mencium Hajar Aswad, sedangkan Hajar Aswad ini diriwayatkan didalam Shahih Bukhari berkata Sayyidina Umar bin Khattab : “kalau bukan karena Rasulullah yang mencium mu maka aku tidak akan mencium mu wahai Hajar Aswad, engkau hanya batu”. Tidak lebih dan tidak kurang dari batu, tidak bisa membawa mudharat dan manfaat, tetap batu, tapi ketika batu itu telah dicium oleh Nabi Muhammad maka muslimin-muslimat berebutan menciumnya karena dengan menciumnya dapat keberkahan dan rahmat…, dari apa? Dari sunnah Nabi Muhammad saw, karena sentuhan bibirnya Rasulullah saw pada Hajar Aswad, Rasulullah menciumnya maka mukminin-mukminat mencium.

Demikian hadirin-hadirat keadaan para Sahabat ra sehingga berkata Sayyidina Marwah ra diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa Rasul saw ini pemilik wajah yang paling indah, pemilik tubuh yang paling sempurna, Bukanlah beliau saw ini terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, sempurna penciptaan Allah kepada beliau saw. Hingga tidak terlalu tinggi tidak terlalu pendek sedemikian hebatnya. Sehingga berkata Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari, ketika dimasa khalifahnya Abu Bakar Assiddiq ra setelah selepas daripada shalat Ashar beliau melihat Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib putranya Sayyidina Ali bin Abi Thalib, diambil digendong oleh Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq, Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq saat itu berjalan bersama Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw disebelahnya. Lalu Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq sedang bercanda dengan ayahnya Sayyidina Hasan yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib seraya berkata “ini Hasan wajahnya mirip dengan Rasulullah saw, mirip dengan Nabi tidak mirip dengan Ali bin Abi Thalib” .Maka tertawalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, ini menunjukkan akrabnya hubungan antara Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq ra dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw. Bila muncul pemahaman dimasa sekarang yang mengatakan Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq ra ini mendahului khilafah Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw dan ada diantara mereka permusuhan maka ini adalah fitnah yang batil. Karena jiwa mereka murid-murid Rasulullah tidak mempunyai sifat kikir dan sifat keinginan berebutan kekuasaan.

Al Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy didalam kitabnya Fathul Baari bisharah Shahih Bukhari menjelaskan makna daripada kejadian itu ada 2 makna. Yang pertama memang Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq ra menjelaskan wajah Sayyidina Hasan bin Ali ini mirip dengan wajahnya Rasulullah saw karena diperkuat oleh riwayat-riwayat shahih lainnya wajah Sayyidina Hasan ini mirip kepada wajah Rasul daripada wajah ayahnya. Yang kedua ucapan ini adalah untuk memuji Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw. Orang yang membaca sekilas seakan-akan ini merendahkan Sayyidina Ali kw, “wajah mirip Rasul daripada ayahnya” tidak bilang begitu tapi justru itu makna pujian didalam bahasa arab bahwa putra Sayyidina Ali bin Abi Thalib wajahnya mirip Rasulullah Muhammad saw. Menunjukkan pujian kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang termuliakan dengan putra yang wajahnya mirip dengan Rasulullah saw kakeknya tentunya. Demikian hadirin-hadirat keakraban para sahabat ra sehingga diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika Rasul saw menuju Bathah saat beliau melakukan shalat jama’ qashar dhuhur dan ashar, selesai dari shalat itu. Ini riwayat hadirin-hadirat Shahih Bukhari mesti kita pahami bahwa Shahih Bukhari adalah kitab yang paling shahih dari semua kitab hadits. Jumhur seluruh ulama Ahlusunnah waljamaah tidak satupun terkecuali mengakui keabsahan Shahih Bukhari. Maka disaat itu kulihat Rasul saw selesai shalat ashar dan shalat dhuhur jama’ lantas kulihat para sahabat “Setelah selesai dari shalat itu kulihat para sahabat bukan lagi mencium tangan Rasul saw, Kita sering dengar orang mengingkari orang cium tangan zaman sekarang, mereka bukan lagi mencium tangan beliau saw, namun mengambil tangan beliau kedua-duanya dan mengusapkan diwajah mereka, Ini perbuatan para sahabat ra, seandainya masa sekarang ini ada yang berkata seperti ini niscaya dikatakan kultus dikatakan musyrik, padahal ini perbuatan para sahabat Rasul saw,

Diriwayatkan didalam buku yang paling Shahih yaitu Shahih Bukhari. Para sahabat mengambil tangan Rasul dan mereka mengusapkannya diwajah mereka, semulia-mulia tangan dan semulia-mulia wajah yang disentuh oleh telapak tangan Sang Nabi. Kenapa mereka berbuat demikian? Apakah mereka tidak mengenal tauhid? Apakah mereka keterlaluan dalam islam? Sungguh mereka yang lebih memahami tauhid karena mereka murid-murid Rasulullah saw. Seandainya ini mungkar maka Rasul akan mengatakan mungkar jangan kalian perbuat sekali lagi hal seperti ini. Dan Rasul berdiam memahami cinta dari para sahabat, cinta mereka untuk mengusapkan wajah mereka dengan tangan Nabi saw. Maka berkata perawi hadits ini “kuambil pula tangan Sang Nabi dan ketika ku genggam tangannya lebih dingin daripada salju dan lebih wangi daripada misk”.

Hadirin-hadirat kita lihat kenapa Allah swt membuat sempurna Sang Nabi demikian hal. Tidak ada manusia yang keringatnya dibikin wangi oleh Allah terkecuali Nabi Muhammad saw, kita bertanya kenapa wahai Allah Kau perbuat seperti ini? Sehingga para sahabat menyaksikan didalam riwayat mutawatir bahkan diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa tangan beliau lebih wangi dan kulit beliau lebih wangi dari bau minyak misk. Minyak misk adalah minyak wangi termahal didunia, menunjukkan hadirin-hadirat Allah sudah mewangikan tubuh Sang Nabi ketika beliau saw lahir.

Berdeda seperti tangan ulama dan habaib zaman sekarang harus diberi minyak wangi dulu baru wangi, (Anas bin Malik ra setiap pagi meminyaki tangannya dg minyak wangi, demi untuk orang orang yg menyalaminya, rujuk Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari), Kalau beliau saw sudah dijadikan Allah swt tubuhnya wangi dan keringatnya wangi dan tidak tembus dalam logika kita bagaimana keringat yang muncul dari sel-sel tubuh beliau membuat wangi hingga keluarnya keringat itu. Ini telah dikehendaki oleh kesempurnaan Allah Yang Maha sempurna dan tidak terjadi pada makhluk lainnya mulai Adam hingga manusia terakhir, tidak ada yang keringatnya wangi terkecuali Muhammad saw. Oleh sebab itu hadirin-hadirat tidak salah Allah ciptakan beliau sempurna seperti ini supaya dicintai. Kalau seandainya cinta kepada Rasul tidak perlu cinta pada tubuhnya, atau tidak perlu cinta kepada beliau, atau maksudnya cinta kepada Allah jangan kau memuliakan Nabi, Buktinya Allah buat hal yang berbeda pada diri Rasulullah, kalau tidak tidak perlu dibuat keringatnya wangi dan sengaja keringatnya wangi membuat orang suka menciumi beliau, Kalau Allah tahu perbuatan ini mungkar Allah tidak akan perbuat demikian, namun berubahlah keringat beliau wangi, wajah yang paling indah.

Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, malam ini sengaja memang pembahasan kita kepada idola kita Nabi Muhammad saw, Kenapa..?, Karena jarang majlis-majlis ta’lim yang mau mengenalkan sosok Nabi Muhammad saw, Disini ada guru kita Habib Alwi bin Utsman tadi menyampaikan bagaimana telapak tangan Nabi keluar dimasa Imam Ahmad Rifa’i, mungkin diantara kita bertanya apakah hal seperti ini benar?, Sungguh hal ini (ada pada) hukum didalam hadits-hadits shahih bahkan ayat Alquran, sebagaimana bahwa Allah swt berfirman (hadits Qudsiy) diriwayatkan didalam Shahih Bukhari : “ barang siapa yang memusuhi wali-wali Ku, Ku umumkan perang baginya. Tiada hamba-hambaKu mendekat kepadaku akan hal yang fardhu dan mereka tidak berhenti tapi terus mendekat kepadaKu dengan hal-hal yang sunnah sampai Aku mencintainya, diteruskan dalam hadits yang panjang salah satu dari ucapannya “bila hambaKu itu waliKu minta kepadaKu akan Ku beri”, maka tidak mustahil ketika Imam Ahmad Rifai meminta kepada Allah untuk bisa lebih bercium tangan dengan Nabi Muhammad saw hal seperti ini bukan mustahil, hal seperti ini tidak terjadi pada semua orang. Hal seperti ini terjadi pada yang memintanya dan yang memintanya adalah wali Allah, dan kemuliaanya bukan karena keramat atau lainnya karena sebab ketaqwaannya kepada Allah. Bahkan kita lihat bagaimana Allah menjelaskan didalam surat An Nahl didalam Alquran ketika ummat Nabi Sulaiman yang salah satu diantara mereka berkata “aku bisa membawakan singgasana Ratu Balqis sebelum kau mengedipkan matamu”(QS Annaml 40). Ini di Aquranulkarim, oleh sebab itu ketika muncul pengingkaran didalam jiwa kita pada hal-hal yang bersifat ghaib dan ajaib telah dijelaskan oleh Allah dalam ayat itu, Ini seorang hamba yang diberi ilmu dari kitabullah kata Allah. “berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari kitab Allah : Wahai Sulaiman aku bisa membawakan singgasana Ratu Balqis kehadapanmu sebelum kau mengedipkan matamu, dalam sekejap muncullah singgasana Ratu Balqis (dari dalam tanah) muncul dihadapan Nabi Sulaiman bin Daud as (QS Annaml 40). Alquranulkarim yang bicara, oleh sebab itu hal seperti ini tidak mustahil terjadi pada Imam Ahmad Rifai, dan sungguh Rasul saw bersabda “bershalawatlah kalian dimanapun kalian berada, sungguh shalawat kalian disampaikan kepadaku saw”. Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, majelis mulia kita di malam mulia ini tentunya dipenuhi pembahasan agar kita lebih mengenal idola kita Nabi kita Muhammad Rasulullah saw.

Hadirin-hadirat kita bermunajat kepada Allah swt agar kita terus dibimbing dalam kesempurnaan tauhid, dalam kecintaan kepada Allah dan Rasul sebagaimana Rabbi kau bimbing hamba-hambaMu yang shaleh dari para sahabat Rasul daripada Auliya daripada imam-imam kami…, Rabbi….Rabbi.. telah Kau bimbing mereka pada kesempurnaan tauhid maka bimbing pula jiwa kami pada sempurnanya tauhid, sempurnanya iman, sempurnanya mahabbah, Yaa Rahman Yaa Rahim bangkitkan muslimin-muslimat yang mencintai Nabi Muhammad saw.., yang mengidolakan Nabi Muhammad saw.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah kita berdoa kepada Allah agar Allah bangkitkan jiwa-jiwa para pecinta Rasulullah, orang-orang berani menahan pedih dan sakit demi karena cinta kepada idolanya, (kita lihat) Ada yang memasang anting atau besi dan cincin di lidahnya atau memasangnya dibibirnya, Ini semua mereka lakukan seraya menahan sakit dan pedihnya demi karena mengikuti idolanya, ini keadaan saudara kita muslimin-muslimat…,

Bagaimana dengan diriku dan diri kalian, bagaimana dengan idolaku dan idola kalian Nabi Muhammad saw.., Sedemikian banyak orang-orang yang malu memakai sunnah Sang Nabi dihadapan umum sedangkan orang-orang non muslim memegang injilnya dengan bangga dihadapan umum tapi ummat Nabi Muhammad malu terlihat siwaknya didepan umum, malu kalau dia mengikuti sunnah Sang Nabi, merasa hina kalau dia mengikuti sunnah Sang Nabi padahal itulah bentuk kemuliaan disisi Allah swt.

Yaa Rahman Yaa Rahim Yang Maha Melimpahkan Kemuliaan bangkitkan muslimin-muslimat agar bangga terhadap sunnah Nabi Mu, agar cinta kepada Nabi Mu Muhammad saw. Dan Rabbi masing-masing dari kami mempunyai kesalahan yang hingga malam ini terus menggigit dan merobek jiwa kami, kalau bukan pengampunan Mu Yaa Rahman, kalau bukan maaf Mu Yaa Rabbi, kalau bukan maaf Mu Yaa Allah…

Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Rahman Yaa Rahim telah Kau jadikan alam semesta beserta isinya lambang keindahan Mu, lambang kesempurnaan Mu dan kau jadikan Nabi Muhammad sebagai lambang keindahan Mu yang menuntun kami kepada khusyu, menuntun kami kepada iman, perantara yang menyampaikan kami kepada keindahan Dzat Mu, kepada kesempurnaan Mu, kepada cahaya keagungan Mu. Wahai Yang Maha bercahaya… Wahai Yang Maha Indah… Wahai Yang Maha Megah… Wahai yang menerbitkan kesempurnaan pada setiap benda dan makhluk Mu…

Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah…Yaa Rahman Yaa Rahim terbitkan nama Mu Yang Maha tunggal sempurna dalam jiwa kami, tuntun kami pada kehadirat Mu Yaa Rahman Yaa Rahim wassallallahuala sayyidinamuhammadin wa’alahiwashahbihi wassalam.

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Kemuliaan Sayyidina Muhammad saw

Posted on February 28, 2008. Filed under: allah, alquran, assegaf, bid'ah, cahaya, dki, dzikir, forum, forum islami, habib, habib hasan, habib munzir, habib umar, hadits, islam, jakarta, keagungan, kemuliaan, kitab, kitab suci, madinah, majelis, majelis rasulullah, majlis, maulid nabi, mu'min, muhammad, muslimah, muslimat, muslimin, nabawi, nabi, nurul musthofa, pemimpin, pemuda, rasul, rasulullah, rosul, rosululloh, sayyidina, serambi, sulthon, tawashul, tawasul, ulama, Uncategorized, wali, yyidina | Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , |

Limpahan puji kehadirat Allah swt Yang Maha menurunkan rahmatNya setiap waktu dan kejap, Sepanjang zaman alam semesta menyaksikan kedermawanan Allah, Yang Maha Memelihara setiap hamba-hambaNya dengan kasih sayang yang melebihi segenap kasih sayang, kasih sayang tunggal dari Rabbul a’lamin yang telah berfirman “wahuwa ma’akum ayna maa kuntum……” Dia Allah bersama kalian dimanapun kalian berada”. Sejauh manapun langkah seorang hamba ia tetap bersama Allah dengan kebersamaan yang tidak akan pernah berpisah, selalu bersama Rabbul a’lamin, Sebelum mereka lahir ke muka bumi mereka di alam rahim sendiri, belum ada yang mengenal wajahnya, belum pula ia mengenal apapun, Allah telah bersamanya dan memeliharanya hingga ia datang ke permukaan bumi dengan izin Allah untuk hidup diatas bumiNya, kemudian ia akan wafat, diturunkan oleh tangan-tangan sahabat dan kekasihnya kedalam kubur dan ditinggalkan oleh semua keluarga dan kekasihnya, sendiri, dan tanahpun dibenam dan ditutupkan dan selesailah Ia dalam kesendirian, ia bersama Allah.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, sungguh Allah swt selalu bersama hamba-hambaNya dalam kehidupan dan dalam kematian. Dan Dialah yang paling dekat kepada kita karena telah Allah mengenalkan diri Nya Maha Pemberi, akan tetapi akan kedekatan kepada Allah yang lebih dekat kepada hambaNya , kita ini sering dibatasi dengan tirai dosa. Ketika tirai dosa itu menutup maka walaupun tidak jauh antara kita dengan Allah tetapi terasa lebih jauh dari perjalanan ribuan tahun karena tertutup dengan tirai dosa walaupun ia sangat dekat dengan Allah. Seperti orang yang duduk di sebelah dinding, disebelah dinding satunya adalah temannya. Hampir saja ia berdampingan hanya dibatasi dinding saja, ia sangat dekat dan tidak ada yang lebih dekat dengannya selain temannya. Tapi ia terbatasi dan tidak akan pernah bersatu bersama. Demikianlah tirai yang menghalangi sebagian hamba-hamba Allah dengan Allah. Akan tetapi tirai yang demikian hebatnya itu yang bila telah menutup maka tidak seakan-akan jauh kita dari Allah dengan jarak ribuan tahun ini akan tersingkap dan terbuka dengan taubat dan inabah. Ketika jiwa kita memanggil nama Allah ingin dekat kepadaNya, ketika tidak ingin menyembah kepada tuhan selainNya meminta dan mengemis maka perlu jarak penghalang antara dia dengan Allah. Jadilah ia orang yang mendapatkan kedekatan dengan Allah.

Hadirin-hadirat akan datang suatu masa kita akan dikuburkan dan selesai. Disaat itu ia sendiri bukan satu dua hari, bukan satu dua tahun mungkin ribuan tahun dalam kesendirian. Ketika kita berbicara pada siapapun tidak bisa pula berbuat apa-apa hanya pasrah akan ketentua Allah. Tidak bisa berbuat apapun selain pasrah kepada ketentuan illahi, bukan satu dua tahun tapi ribuan tahun. Didalam kegelapan barzakh dalam keadaan sendiri, apa yang mereka perbuat? Hanya menanti dan menunggu saja, itu saja yang mereka perbuat. Menunggu…menunggu…menunggu sidang akbar. Berbahagialah mereka yang dimasa hidupnya dipenuhi dengan berlian-berlian ibadah sehingga perhiasan mulia itu menemaninya pula dialam barzakh didalam penantiannya didalam sidang akbar. Merugilah mereka yang wafat dalam keadaan miskin kepada ibadah, maka ribuan tahun didalam kegelapan, ribuan tahun dalam rintihan, ribuan tahun dalam penyesalan, ribuan tahun sendiri, sendiri hadirin – hadirat, tidak ada teman, tidak ada musuh, tidak ada kekasih, tidak siapapun menemani. Demikian keadaan setiap manusia yang wafat, demikian keadaan kita pula, akan tetapi ketika seorang hamba didalam iman… maka amal ibadahnya akan menemaninya kalau barangkali lebih dari itu ruhnya berkumpul bersama Shiddiqqin, nanti saat saat perjumpaan sidang akbar dg Allah, beruntung orang orang yang wafat dalam kerinduan kepada Allah, ia wafat dalam kedaan rindu kepada Allah, maka ia menunggu ribuan tahun dalam barzakh dalam kerinduan, sehingga ia dibangkitkan di Yaumil Qiyamah bersama orang oaring yang rindu kepada Allah, betapa indah ketika perjumpaan antara Allah dan dirinya tang tel;ah ribuan tahun menanti perjumpaan dengan Allah, sedangkan Allah menjelaskan kepada Sang Nabi, sang Nabi menjelaskan kepada kita ‘Man ahabba liqa’allah, ahabballah liqa’ah…’ barang siapa yang rindu perjumpaan dengan Allah maka Allah rindu berjumpa dengannya.

Demikian Tuntunan Illahi agar kita mencapai kebahagiaan yang kekal di dunia, di barzakh dan di Yaumil Qiyamah. Demikian beruntungnya orang – orang yang mengikuti Sang Nabi saw, dan beliau telah menjelaskan kepad kita “tidak akan ada habis habisnya kaum dari kelompok umatku. Tentunya dari kaum ulama dan fuqaha yg membela kebenaran yang terus didalam kesucian, yang terus mengajak kepada kemuliaan hidup, mengajak kepada meninggalkan perpecahan dan permusuhan, mengajak kepada akhlak mulia, mengajak kepada hal hal yang luhur. Tidak akan ada habisnya, kata Sang Nabi saw, sampai mereka berjumpa dengan Allah tetap mereka terlihat dengan jelasnya. Maka berkata Sayyidina Abdullah bin Abd bin Mas’ud berkata sungguh kalian ini berpadulah bersama jamaah, sungguh Allah tidak akan menjadikan kelompok terbesar pada umat Muhammad dealam kesesatan. Demikian berkata Sayyidina Abdullah bin Mas;ud ra, tidak akan terjadi kelompok terbesar ummat Nabi Muhammad dalam kesesatan.

Oleh sebab itu hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, Al Imam Ibn Hajar Asqalani didalam kitabnya Fathul Baari bisharah Shahih Bukhari menukil tentang riwayat Ibn Mas’hud ini yang dimaksud didalam hadits ini bahwa Ahlussunnah waljamaah akan bersabar, walaupun mereka-mereka yang terus mengingkari dan lepas dari jamaah tapi Rasul menjaminnya kelompok mulia itu akan terus ada dari sejak zaman Sang Nabi saw terus sampai hari kebangkitan mereka tetap ada. Alhamdulillah hadirin-hadirat dan juga penjelas dari hadits ini adalah ucapan Sayyidina Abdullah bin Mas’hud ra bahwa Allah tidak akan menjadikan jamaah ummat Nabi Muhammad saw didalam kesesatan, Yang kesesatan adalah yang memisahkan diri sedikit-sedikit.

Demikian hadirin-hadirat jangan sampai kita tergoyang dengan pemahaman-pemahaman baru yang keluar dari 4 Madzhab besar Ahlussunnah waljamaah karena telah dikatakan oleh Sayyidina Abdullah bin Mas’hud ra bahwa ummat Nabi Muhammad saw yang jamaah yang kumpulan besar tidak akan berkumpul didalam kesesatan. Jadi tidak ada perkumpulan baru yang mengatakan ini ummat muslimin sekarang kebanyakan didalam kesesatan salah karena yang muncul dalam 4 Madzhab besar ini telah dijamin kebenarannya dengan Sabda Nabi Muhammad saw tidak akan habis-habisnya kelompok dari ummatku akan terus dhahir akan terus ada sampai mereka berjumpa dengan Allah swt, hadist ini menenangkan kita. Alhamdulillah Rasul saw telah menjamin bahwa kelompok itu pasti terus ada dan terlihat, jadi jangan tertipu kalau ada yang bilang ini sesat itu batil ini bid’ah, Ini munculnya baru, Justru Rasul saw telah berkata mereka tetap ada dan tidak sirna.

Demikian hadirin-hadirat Yang dimuliakan Allah swt, sampailah kita dimalam yang diberkahi Allah swt ini dan kita terus mendalami hikmah-hikmah Illahiyah dengan tuntunan Alqur’an dan dengan apa-apa yang dibawa oleh Sang Nabi saw. Allah swt terus bersama hamba-hamba Nya sepanjang hamba-hamabaNya dalam kehidupan lantas wafat mereka berpindah ke alam barzakh, Ada hambaNya yang masih dialam rahim, ada yang dialam dunia, semuanya Allah menjawab pada mereka “wahuwamaakum…” Dia bersama kalian dimanapun kalian berada. Apakah di dunia, apakah di barzakh, apakah di alam rahim ataupun di alam arwah, Allah tetap bersama mereka, dan dekat, inti undangan Illahi kepada jiwa kita. Allah mengundang sanubari kita untuk dekat kepadaNya dan untuk selalu bersamaNya karena Allah swt telah berfirman “fadzkuruniy adzkurkum…” Ingatlah Aku dan Aku akan ingat kepada kalian. Lamaran-lamaran Illahi untuk jiwa yang memahami kemuliaan hidup, memahami hakekat kehidupan. Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah swt kita lihat bagaimana hamba-hamba Allah yang shaleh terdahulu yang selalu dituntun dan didalam pemeliharaan Allah swt, Allah swt menjelaskan didalam kejadian Nabi Yusuf as, seorang Nabi yang ketika masih kecil bermimpi melihat matahari dan bulan dan bintang-bintang bersujud kepadaNya. Ia berkata menyampaikan dan mengabarkan kepada ayahnya, siapa ayahnya? Nabi Yakub as, siapa nabi Yakub?, Putranya Nabi Ishaq as, siapa Nabi Ishaq? Putra Nabi Ibrahim as. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari Nabi Yusuf bin Ishaq bin Yaqub bin Ibrahim as. Nabi Yaqub yang mendengar mimpi itu paham mimpi ini adalah tanda kenabian, Maka ia berkata kepada putranya Yusuf “jangan kau ceritakan kepada saudara-saudara engkau , sungguh setan itu akan membuat permasalahan dan fitnah. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri cinta Nabi Yakub pada Yusuf jauh lebih besar daripada saudara-saudaranya, bukan karena membeda-bedakan atau pilih kasih, tentunya Nabi Yakub lebih memuliakan Nabi Yusuf karena ia Rasulullah, karena ia utusan Allah, mesti lebih dimuliakan dari yang lainnya.

Maka ini dilihat oleh saudara-saudaranya dan membangkitkan kedengkian. Mereka berkata cinta ayah kita hanya untuk Yusuf kita mesti menjauhkan Yusuf dari ayah kita supaya kita kebagian perhatian ayah. Maka dibawalah Yusuf dengan izin dan berat hati dari ayahnya untuk dibawa berburu lantas dibuang didalam sumur. Nabi Yusuf as menaruh kepercayaan kepada kakak-kakaknya ternyata yang dipercaya berkhianat. Maka Nabi Yusuf dijatuhkan didalam sumur dan dibawakan kepada ayahnya pakaian Yusuf yang digoresi darah kambing. Ayahnya menangis, menagis dalam kesedihan karena kehilangan putra yang akan menjadi Rasul dan Nabi, barangkali firasat ayahnya tahu dalam penjagaan Allah tapi berat rasanya berpisah dengan anak yang sangat ia cintai. Dari dahsyatnya kesedihan Nabi Ya’kub karena kehilangan putranya ini, iapun menjadi buta…, karena terlalu banyak menangis.

Nabi Yusuf didatangi oleh kafilah yang ingin mengambil air, maka ketika wadah air diturunkan dan ditarik ke atas yang diangkat bukan air tapi bayi atau anak yang sangat terang benderang. Maka berkata “masya Allah indah sekali anak ini” Nabi Yusuf ketika melihat itu gembira. Sungguhlah aku dapat orang yang baik yang menolongku, ternyata Nabi Yusuf dikecewakan lagi. Orang yang mengambilnya itu ternyata bukan orang yang berniat baik, orang yang mengambilnya ini justru seorang penjual budak, maka Nabi Yusuf dijual dipasar dengan harga murah. Maka Nabi Yusuf as dua kali dikecewakan oleh makhluk, ia pun dibeli oleh seorang kaya raya dan diberi tinggal didalam istananya lantas Nabi Yusuf pun mendapat fitnah dari istri orang kaya tersebut, sehingga orang kaya itu menjebloskannya kedalam penjara, Padahal terbukti Nabi Yusuf tidak bersalah, maka tiga kali Nabi Yusuf kecewa karena menaruh harapannya kepada makhluk.

Demikian Allah memberikan pendidikan dan pemeliharaan kepada Rasul Nya. Seorang Rasul tidak layak menaruh harapan kecuali kepada Allah, hingga ia telah kembali kepada Allah, harapannya selalu milik Allah, Lantas iapun keluar tidak lama dari penjara diangkat menjadi menteri keuangan, Dari seorang anak yang dibuang di sumur, lantas diangkat lalu dijual dengan harga murah sebagai budak, lalu masuk penjara, diakhirnya diangkat menjadi menteri keuangan. Demikian Hebatnya pola kehidupan Nabi Yusuf as melewati samudera kehidupan, maka iapun mempunyai hak untuk membagi-bagikan sedekah dan zakat untuk masyarakat fuqara, Maka Nabi Yusuf melihat diantara orang-orang yang mengantri adalah kakak-kakaknya, Ini kakak-kakak ku dulu yang membuang aku disumur, Nabi Yusuf yang mengenali mereka dan mereka tidak mengenali Nabi Yusuf. Maka disaat itu Nabi Yusuf melihat ada seorang anak kecil…, oh ini pasti adikku. Karena memang teriwayatkan didalam Buku buku Tafsir namanya Bunyamin as, ia seorang Nabi, Nabi Yusuf berkata pada pengawalnya “taruhlah alat timbangan emas ini kekantong yang untuk adikku yang kecil itu Bunyamin as taruh didalamnya tanpa ada yang tahu”.

Setelah hal itu terjadi maka diumumkanlah alat penimbang yang terbuat dari emas hilang, semua mereka harus digeledah. Maka ketika digeledah ketemulah alat penimbang emas pada tempat Bunyamin, Maka menangis kakak-kakaknya meminta pengampunan kepada Nabi Yusuf, bebaskan adik kami ini ambil salah satu dari kami, jangan kau salahkan adik kami ini Bunyamin, Ayah kami sudah tua akan sedih kalau seandainya anak ini akan kalian bawa, Nabi Yusuf tetap berkeras anak ini adalah pencuri dan ia harus ditangkap dan bersama kami, kalian pulanglah pada ayah kalian.

Merekapun kembali kepada ayahnya dalam kesedihan seraya mengadu kepada ayahnya dan Nabi Ya’qub ditimpa musibah yang lebih besar karena ia mencintai Bunyamin yang juga akan menjadi Nabi yang juga tercabut darinya, Maka Nabi Ya’qub yang telah buta berkata kepada anak-anaknya “pergi kalian dari hadapanku jangan kembali terkecuali membawa Yusuf, Maka merekapun pergi dan berputus asa, mereka kembali kepada sang menteri keuangan.

“Wahai tuan kami tolonglah lepaskan adik kami karena ayah kami sudah dalam keadaan tua renta, sudah buta tidak bisa melihat karena sedih ditinggal salah satu anaknya sekarang kalian akan mengambil lagi anaknya maka ia akan dalam kesedihan”. Dan berkata Nabi Yusuf “tahukah kalian dosa kalian kepada adik kalian Yusuf….??”, maka mereka melihat wajah menteri ini teringatlah kepada Yusuf..!, Mereka berkata “a’innaka anta Yusuf…???” apakah kau ini Yusuf….?? Nabi Yusuf berkata “ana Yusuf…” aku adalah Yusuf dan ini adalah adikku. Maka merekapun berpelukan dan memohon maaf kepada Nabi Yusuf as.

Maka Nabi Yusuf berkata “ini pakaianku, pergi kalian kepada ayah kita berikan pakainaku ini dan usapkan ke wajahnya, lantas bawa ayah dan ibu ke istana”. Ini hikayat saya sampaikan dari Surat Yusuf, maka merekapun kembali kepada Nabi Ya’qub as, Sampai dipintu maka Nabi Ya’qub “aku mencium baunya Nabi Yusuf…!” maka ketika diusapkan pakaian Yusuf kewajahnya maka iapun melihat kembali…, Demikian dijelaskan didalam Alqur’annul karim surat Yusuf. Maka merekapun datang bersama-sama menuju istana Nabi Yusuf dan mereka memberi salam penghormatan, ayah Yusuf yaitu Nabi Ya’qub dan ibunya dan juga adik dan kakak-kakaknya memberikan salam penghormatan kepada Nabi Yusuf, Maka berkatalah Nabi Yusuf “wahai ayah ini ternyata makna dari mimpiku yang terdahulu, karena matahari dan bulan dan bintang-bintang memberi penghormatan kepadaku, Matahari adalah ayahnya bulan adalah ibunya dan bintang-bintang adalah saudara-saudaranya,Demikian hadirin-hadirat Allah swt melewatkan hari-hari permukaan bumi dengan hikmah-hikmah besar, Ribuan tahun yang silam akan tetapi dinukil didalam Alqur’an nulkarim menjadi bahan renungan bagi kita bahwa Allah swt tidak akan mengecewakan orang-orang yang berharap kepadaNya.

Hadirin-hadirat tentunya lebih lagi kemuliaan Sayyidina Muhammad saw pemimpin Nabi dan Rasul… Kembali dari apa yang kita baca tadi “wahuwa ma’akum ayna maa kuntum” Dia Allah selalu bersama kalian dimanapun kalian berada. Rasulullah saw ketika hijrah bersama Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq ra diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, berkatalah Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq “wahai Rasulullah, jika orang kafir itu melihat kaki mereka, mereka akan melihat kaki kita..”. Maka Rasul saw menjawabnya bagaimana pendapatmu hubungan dua orang, yang ketiganya adalah Allah..?”, Demikian hebatnya Rasul saw, dengan tenang dan sejuknya jiwa beliau didalam keadaan yang demikian bahaya seraya berkata “Bagaimana pendapat kalian, kalau seandainya ada dua orang, yang ketiganya adalah Allah…”. Makna dari firman Allah ‘Dia bersama kalian dimanapun kalian berada’.

Demikian hadirin hadirat hakikat iman yang mesti kita pahami dan kita dalami dari kemuliaan kebersamaan bersama Allah dalam segala hal, didalam kesulitan , didalam musibah, dalam kenikmatan, jangan lepaskan cahaya ilahi dari dalam jiwa. Sungguh Nabi kita Muhammad saw tiada henti-hentinya menuntun pada kemuliaan dan menjadi lambang dari pada Rahmatnya Allah SWT. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Rasul saw sedang dihadapkan kepadanya hidangan makanan, dihadapkannya hidangan makanan, maka makanan itu bertasbih, terdengar tasbihnya oleh para sahabat, kita memahami bahwa seluruh benda dan makhluk itu bertasbih kepada Allah, akan tetapi hadirin hadirat, Allah jadikan makanan itu bertasbih dan terdengar oleh para sahabah ketika makanan itu dihadapkan kepada Nabi Muhammad saw, menunjukan kemuliaan yang demikian dasyatnya dari manusia yang paling dimuliakan Allah dengan cahaya tuntunan illahi Nabi Muhammad saw. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika para sahabah dalam kehausan, Rasul saw menaru bejana lantas keluarlah air dari jari jari beliau, lantas beliau bersabda “sini.. datangilah, kunjungilah keberkahan yang dilimpahi di air suci ini dan keberkahan dari Allah, Beliau sendiri yang mengatakan “kesini…, datang kepada air suci yang di berkahi ” dari mana?, Yang keluar dari jari jari beliau saw. Hal hal seperti ini hadirin hadirat mestilah kita kenali, sejarah sejarah Nabi kita Muhammad saw.

Pembahasan saya yang terakhir dimalam ini adalah bahwa beliau saw ini mencintai sujud, beliau saw ini adalah orang yang sangat menyukai sujud, sehingga diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, bertanya para sahabah kepada Sayyidatuna Aisyah “Bagaimana sujudnya Rasul, “Rasul saw ketika bersujud ( kata Sayyidatuna Aisyah ) sepanjang 50 ayat” kira-kira begitu kalau shalat malam 50 ayat, kalau bacaan orang yang lancar bacaan Alqurannya 100 ayat itu kira-kira setengah jam, kalau 50 ayat ini kira-kira 15 menit dalam 1 kali sujud.

Hadirin hadirat demikianlah jiwa yang turut bersujud, barangkali berbeda dengan jiwa-jiwa kita, tubuh jiwa kita ingin bersujud tapi tubuh kita menolak, hati kita ingin sujud kalau perlu walau hanya 5,6 menit, tetapi tubuh kita menolak untuk lama-lama bersujud, kenapa ?? karna tubuh kita ini kurang dipenuhi cahaya sujud, kalau tubuh kita dipenuhi cahaya sujud dia tidak akan merasa lelah dalam bersujud, ketika kita terlepas dari kenikmatan sujud maka ingin rasanya sujud dan segera selesai, Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, sedangkan Rasul saw telah bersabda demikian diriwayatkan didalam Shahih Muslim “Derajat hamba yang paling dekat kepada Allah adalah saat dia sedang bersujud, inilah yang sedekat-dekatnya hamba kepada Allah dan inilah yang paling sulit bisa di nikmati, Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Ketika Sayyidina Tsauban ra ditanya oleh para sahabat “apa amal yang paling dicintai oleh Allah?, Tsauban tidak menjawab, pertanyaan kedua Tsauban tidak menjawab, pertanyaan ketiga baru dia menjawab, “Aku telah bertanya pertanyaan ini kepada Rasul dan beliau menjawab “perbuatan yang paling dicintai Allah adalah banyak bersujud kepada Allah” itulah perbuataan yang dicintai Allah.

Hadirin hadirat didalam riwayat Sayyidina Rabi’iah bin Ka’ab ra, diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika diriwayatkan oleh Imam bin Hajar dalam kitabnya Fathul baari bisyarah shahih bukhari, ketika Rabi’ah bin Ka’ab ini meminta kepada Rasul “kuminta padamu yaa Rasulullah agar aku bisa bersamamu wahai Rasul” maka Rasul saw menjawab “bila kau ingin dekat denganku disurga dan menemaniku disurga maka perbanyaklah sujud” demikian Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, kita mendengar nama-nama mulia semacam Imam Ali Zaenal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, yang digelari Assajjad karna dia sujud 1000 kali setiap malamnya melakukan shalat 500 rakaat didalam tahajjudnya, berkata alhafid Al imam bin Hajar asqalani menukil ucapan Imam Nawawi didalam sharah Nawawi Shahih Muslim, bahwa ketika ditimbang antara lamanya berdiri atau banyaknya sujud maka banyaknya sujud lebih mulia dari lamanya berdiri disaat shalat, demikianlah yang diperbuat oleh para sahabat, mereka memperbanyak sujudnya.

Hadirin hadirat muliakanlah hari-hari kita dan malam-malam kita dengan memperbanyak sujud dan pula jangan lupakan diri dan jiwa kita, ketika diri kita bersujud, ingat jiwa kita agar pula bersujud kepada Allah, ketika jiwa telah bersujud pada Allah maka ia akan menikmati kehidupan ini bagaikan surga, ia seakan sudah sampai kedalam kenikmatan surga sebelum ia wafat karena telah menikmati indahnya kedekatan kehadirat Rabb, ketika seseorang telah memahami dan merasakan indahnya dzikrullah, indahnya mengingat nama Allah, indahnya mensucikan nama Allah, ia akan merasakan kenikmatan yang lebih dari seluruh kenikmatan yang ada dimuka bumi, dia akan lupa dengan surga dan segala isinya, akan lupa dengan neraka dengan segala ancamannya, karena ia telah menikmati kenikmatan yang terluhur dan tertinggi, yaitu kemuliaan khusyuk didalam kemuliaan cahaya sujud, bukankah telah bersabda Nabi kita Muhammad saw “sungguh Allah telah mengharamkan api neraka dari membakar anggota sujud” menunjukan ibadah sujud ini ibadah yang sangat mulia dan dia dirangkai didalam shalat, Rasul telah bersabda “wahai Allah jadikan hal yang paling kucintai adalah shalat, ketahuilah ketika meledak dari kerinduan kepada Allah, beliau melampiaskannya dengan memperbanyak shalat, dengan melakukan sujud dan rukuk.

Hadirin hadirat warisilah kemuliaan sujud ini, jadikan hari-hari kita dalam kemulian sujud dan ingatlah saat-saat dimana kita kita semua kelak akan sendiri dialam barzah, ribuan tahun menanti keputusan Allah, menanti sidang akbar, beruntunglah mereka yang wafat didalam barzakhnya sebagai orang yang merindukan Allah dan anggota sujudnya menyaksikan ia bahwa banyak bersujud. Kita bermunajat kepada Allah SWT, Yaa Rahman Yaa Rahim… kami mengadukan keadaan kami yang demikian jauh dari kemuliaan sujud, Rabbiy kepada siapa kami meminta kalau bukan kepada yang Maha memiliki kelezatan sujud, tumpahkan atas kami kemuliaan ini, curahkan atas kami kebahagiaan didalam kemuliaan sujud, Rabbiy yaa Rahman Yaa Rahim… kami berdoa kehadiratMu agar Kau melimpahkan kepada kami keberkahaan dalam kehidupan dan didalam sakaratul maut dan di alam barzah dan di Yaumil Qiyamah, limpahi atas kami kebahagiaan dunia wal akhirah, Yaa Rahman Yaa Rahim… dan kami telah meliahat bagaimana turunnya hujan dimalam ini, kami meminta kepadamu agar kau jadikan hujan ini hujan Rahmah dan jauhkan kami hujan yang membawa musibah, Yaa Rahman Yaa Rahim… Kau datangkan hujan kepada kami, jadikanlah hujan ini membawa Rahmah jadikan angin yang menghembus membawa Rahmah, Yaa Allahu yaa Allah… yaa Allahu yaa Allah…Yaa Rahman Yaa Rahim…

Hadirin hadirat kita teruskan dengan dzikir Jalalah memanggil nama Allah, bermunajat kepada Allah, ini musim hujan sudah mulai mendatangi Jakarta dan mengunjungi Jakarta dan sekitarnya, dan tahun yang lalu adalah sedemikian dasyatnya mengerikan datangnya kewilayah Jabodetabek ini, maka kita berdoa dimalam ini kepada Allah, agar Allah SWT menyingkirkan hujan yang membawa musibah dan agar allah mendatangkan hujan yang membawa Rahmah, dan membentengi kita dari musibah yang datang, Yaa Rabbiy kami berdoa agar Kau ringankan cobaan bagi muslimin muslimat dipermukaan bumi di barat dan timur dan khususnya diwilayah Jabodetabek ini, Yaa Rahman Yaa Rahim… wilayah kota muslim terbesar dimuka bumi, akan tetapi sedemikian dahsyatnya musibah datang kepada kita, seperti tahun yang lalu kita berdoa kepada Allah dengan keagungan nama Allah, agar Allah SWT membentengi musibah dari kita, Yaa Allahhu yaa Allah….. 100x, Yaa Rahman Yaa Rahim yaa Dzaljalaaliwal ikram.

Hadirin hadirat disaat kita dalam kegundahan atau dalam kesedihan, ingatlah suatu waktu saat kita sedang bersendiri didalam kubur kita, disaat itu kita tidak bisa menyebut nama Allah Allah, tidak lagi bisa bersujud, tidak lagi bisa lagi beribadah, maka serulah NamaNya dengan suara lirih, dengan kerinduan kehadiratnya, hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, semoga Allah SWT mengangkat musibah dari muslimin muslimat, agar Allah bangkitkan matahari kebangkita muslimin muslimat dibarat dan timur, amin Allaumma amin.

Read Full Post | Make a Comment ( 1 so far )

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...